Selasa, 03 Februari 2009

Apaka mentaati lima rukun islam membuat saya masuk sorga

Apakah menaati Lima Rukun Islam membuat saya masuk surga?

Jawaban: Karena Allah itu adil, Dia menuntut pembayaran untuk dosa – tanpa memperdulikan betapa taatnya kita pada Lima Rukun.

Apakah Anda orang Islam yang taat? Kalau demikian, Anda betul-betul percaya pada Allah yang esa, Pencipta alam semesta, dan Muhammad nabiNya. Setelah Anda mati, Anda ingin masuk firdaus, namun bagaimana Anda dapat lepas dari neraka? Anda katakan, “Ah, kesetiaanku dalam menaati Lima Rukun lebih besar dari dosa-dosaku.” Lima hari sekali Anda bersujud ke arah Mekkah. Kalimat syahadat sering terucap dari bibir Anda. Selama Ramadan mulut Anda tidak menyentuh roti dan air. Anda menabung untuk naik haji ke Mekkah sambil dengan sukarela memberi zakat pada kaum fakir.

Namun Anda tetap bertanya, “Cukupkah?” Hati nurani Anda menuduh Anda gagal mencapai standar Allah. Bagaimana mungkin Allah dapat mengijinkan seseorang masuk surga kalau orang itu sudah dinodai oleh dosa, sekecil apapun dosa itu? Allah adalah Hakim yang adil. Di dunia sekalipun seorang hakim harus menghukum dosa. Seorang hakim tidak boleh mengampuni seseorang yang telah mencuri hanya karena si kriminal itu mengaku pergi ke mesjid tiap jumat dan berpuasa pada bulan Ramadan. Kalau dosa tidak dihukum, hukum tidak lagi ditegakkan, dan Allah tidak lagi dihormati.

Allah itu adil dan tidak akan membiarkan dosa tidak dihukum, tidak peduli betapa rajinnya ke Lima Rukun dipelihara atau berapa banyak amal yang dilakukan. Surga hanyalah bagi mereka yang sama sekali tak bercacat. Satu dosa mengakibatkan manusia yang pertama jatuh. Dosa ini bukan “dosa besar” seperti perzinahan, pembunuhan atau menghujat. Saat makan buah larangan, ketidaktaatan Adam yang satu-satunya itu membawa kutukan dosa atas dunia ini.

Dapatkah kita lolos? Kita yang tidak menghormati orangtua kita, berbohong pada sessama atau menipu pelanggan kita? Kita yang terus menerus berdosa dengan menempatkan kepentingan diri sendiri dan bukannya mengasihi Allah. Dapatkah kita masuk surga dengan dosa kita – sekalipun kita memelihara Lima Rukun?

Jikalau kita jujur, kita akan mengakui bahwa yang pantas bagi kita adalah neraka. Kita membutuhkan belas kasih Allah. Namun bagaimana Allah bisa berbelas kasihan dan sekaligus adil? Qur’an menasihati Anda untuk mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan di dalam Alkitab (Sura 10:94).

Alkitab menjelaskan bagaimana belas kasihan Allah bersanding dengan keadilanNya. “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.” (Roma 3:20-22). Menaati hukum Taurat tidak dapat membawa kita ke surga. Sebaliknya hukum Taurat justru mengungkapkan dosa kita. Keadilan Allah menuntut kematian sebagai akibat dosa, namun belas kasihanNya menyediakan pengganti – Yesus – yang mati bagi dosa kita.

Karena Yesus/Isa dilahirkan oleh kuasa Roh Kudus melalui anak dara Maria, Dia tidak mewarisi natur dosa dari Adam. Yesus disebut sebagai Adam yang kedua (Al-imran 3:59; 1 Korintus 15:22). Ketidaktaatan Adam membawa kutukan dosa ke dalam dunia, hidup Yesus yang sempurna membawa harapan untuk firdaus.

Dia mati di salib bagi mereka yang percaya kepadaNya untuk membayar hukuman dosa kita. Allah membuktikan bahwa pengorbanan itu telah mengalahkan dosa dengan jalan membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dia menyelamatkan semua yang berbalik dari dosa dan percaya kepadaNya, bukan perbuatan baik. Setelah dosa dikalahkan, kita dapat memiliki relasi dengan Allah dan masuk surga.

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya … Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 3:23-31; 6:23)

Untuk menerima anugrah hidup kekal dari Allah, percaya Yesus, Juruselamat yang telah disalibkan dan ikuti Dia sebagai Tuhan yang telah bangkit!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar